Selasa, 30 April 2019

Cerita Dewasa Desah Nikmat Si Gadis Belia

Cersex69  Secangkir kopi dan sebatang rokok menemaniku menulis cerita yg diangkat dari sebuah kisah nyata pengalaman pribadiku. Aqu bekerja disebuah koperasi simpan pinjam dekat komplek. Kehidupanku selalu dikelilingi oleh banyak wanita cantik dan seksi. Menjadi hal yg sangat biasa untuk bisa bercinta dgn semua wanita yg kuingini.


 Sebagai laki laki aqu cukup beruntung. Sampai pada suatu waktu , aqu baru aja putus dgn kekasihku. Sesudah putus sekarang aqu ingin meraskan sensai bercinta wanita perawan dan Disinilah aqu disebut sebagai laki laki yg beruntung. Sewaktu aqu pulang dari kerja aqu melihat seorang wanita sedang menyapu lantai rumah, sejenak  aqu terpikir kalo inilah targetku selanjutnya. Waktu itu aqu melihat wanita itu sedang menyapu dgn menggunakan tank top ketat dan celana pendek yg juga ketat. Dari luar tank topnya aqu melihat buah dada yg sangat padat dan berisi. Ukurannya lumayan besar sekitar 34B, kulihat sekujur kakinya sangat putih mulus sampai dipahanya tak ada belang sama sekali. Sungguh birahiku langsung membuncah.

Akal rambutsku pun langsung bergejolak seakan ingin sesegera mungkin menikmati tunuh indah si wanita, kerana rumah wanita itu gak jauh dari rumahku maka aqupun sudah mengetahui seluk beluknya bagaimana. Namanya Nindya, waktu itu Nindya kelas 1 SMA didekat komplek. Nindya termasuk wanita yg lugu, tetapi dia sering memakai pakaian yg sangat seksi. Aqu sengaja setiap sore pulang tepat jam seperti kemaren dengan harapan aqu bisa melihat Nindya sedang nyapu. Pilingku pun tepat, setiap pulang aqu selalu bertepatan dgn Nindya yang sedang menyapu, dan aqu pun menggodanya dgn memberikan siulan kepada Nindya. Nindya pun yg mengetahui kalo aqu yg menyiulinya pun membalas dgn senyumannya yg manis. Begitu seterusnya hingga aqusemakin ke sini semakin akrab degannya.

Suatu sore waktu aqu sedang libur kerja, aqu memperhatikan Nindya dari kejauhan. Sore itu Nindya menggunakan pakaian yg sangat seksi, sehngga menonjolkan bentuk badannya yg sangat indah. Dgn sangat napsu aqu tatap dia dari balik pagar dan dia pun membalasnya dan tanpa aqu sangka-sangka Nindya menuju ke pintu pagar rumah aqu, dan dalam hati aqu bertanya mungkin dia akan marah kerana aqu selalu menatapnya, akan tetapi hal tersebut tak terjadi, dia malah tersenyum manis sembari duduk dideket didepan pagar rumah aqu yg membuat gairahku semakin tinggi kerana dgn leluasa aqu dapat menmikmati badan Nindya meskipun masih dari kejauhan dan yg lebih mengasikan lagi ia duduk dgn menyilangkan pahannya yg membuat sebagian roknya tersingkap diwaktu angin meniup dgn lembutnya.


Dgn penuh napsu dan penasaran ingin melihat badan Nindya dari dekat maka aqu dekati dia dan bertannya
“Duduk sendirian nih boleh aqu temanin,” dgn kaget Nindya mambalikan tampangnya dan berkata
“eh…… boooboleh.” Aqu langsung duduk tepat di sampingnya dikeranakan bangku tersebut hanya pas untuk dua orang. Dan untuk mengurangi kebisuan aqu bertannya pada Nindya
“Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dgn terbata-bata Nindya berkata
“Gi.. gini om, mereka i.. itu bukan temen aqu tetapi kakak dan sepupu aqu.” aqu langsung malu sekali dan kerkata

“Sorry.” kemudia Nindya menjelaskan bahwa kakak dan sepupunnya lagi ke salah satu mal namannya MM. Nindya mulai nampak santai tetapi aqu semakin tegang jantungku semakin berdetak dgn kerasnya dikeranakan dgn dekatnya aqu dapat memandangi paha mulus Nindya ditambah lagi dua bukit kembarnya tersembul dari balik tank topnya apabila dia salah posisi.

Diam-diam aqu mencuri pandang untuk melihatnya tetapi dia mulai menyadarinya tetapi malah kedua bukit kembarnya tersebut tambah diperlihatkannya kepadaqu yg membuat aqu semakin salah tingkah dan tampa sengaja aqu menyentuh pahanya yg putih tanpa ditutupi oleh rok mininya kerana tertiup angin yg membuat Nindya kaget dan

Nindya pun tak marah sama sekali sehingga tangan aqu semakin penasaran dan aqu dekapkan tangan aqu ke pahanya dan dia pun tak marah pula dan kebetulan pada waktu itu langitpun semakin gelap sehingga aqu gunakan dgn baik dgn perlahan-lahan tangan kiri aqu yg berada di atas pahanya aqu pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya sembari hidungku aqu dekatkan ketelingannya yg membuat Nindya kegelian kerana semburan napasku yg sangat bernapsu dan mata ku tak berkedip melihat kedua bukit kembarnya yg berukuran sedang dibalik tank topnya.

Tanpa aqu sadari tangan kiri aqu sudah menyusup kedalam tank top yg ia gunakan menuju kepunggunya dan disana aqu menemukan sebuah kain yg sangat ketat yg merupakan tali BRA nya dan dgn sigapnya tangan aqu membuka ikatan BRA yg dikenakan Nindya yg membuat tangan aqu semakin leluasa bergerilya dipunggunya dan perlahan- lahan menyusup kebukit kembarnya serta tangan kanan aqu membuka ikatan tali BRA Nindya yg berada di lehernya dan dgn leluasa aqu menarik BRA Nindya tersebut keluar dari tank topnya kerana pada waktu itu Nindya mengggunakan BRA yg biasa digunakan bule pada waktu berjemur.

Sesudah aqu membuka BRAnya kini dgn leluasa tangan aqu meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yg membuat Nindya kegelian dan nampak pentil bukit kembarnya sudah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berkata

“Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….” Dan itu membuat aqu semakin bernapsu, kemudian tangan aqu pindahkan ke pinggannya kembali dan mulai memasukannnya ke dalam rok mini yg ia kenakan dgn terlebih dahulu menurunkan res yg berada dibelakang roknya, kemudian tangan aqu masukan kedalam rok dan celana dalamnya dan meremas-remas bokongnya yg padat dan berisi dan ternyata Nindya memakai celana dalam model G string sehingga membuat aqu berpikir anak SMP kayak dia kok sudah menggunakan G string tetapi itu membuat pikiranku selama ini terjawab bahwa Nindya selama ini menggunakan G string sehingga tak nampak adanya garis celana dalam.

Lima menit berlalu terdengar suara Nindya
“Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” hanya kalimat itu yg keluar dari mulut Nindya pada waktu aqu menyentuh dan memasukan jari tengan aqu ke dalam kemaluannya yg belum ditumbuhi rambut-rambut tersebut dari belakang dan aqu pun makin menggencagkan seranganku dgn mengocok kemaluannya dgn cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan napsu keluar dari mulut Nindya.
“Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” Nindya mengalami orgasme untuk yg pertama kali.

Sesudah Nindya mengalami orgasme aqu langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aqu menghentikan seranganku dan membisikan kata-kata ketelinga Nindya
“Udah dulu ya..” dgn sangat kecewa Nindya membuka matanya dan nampak adanya kekecewaan akibat birahinya sudah sampai dikepala dan aqu menyuruhnya pulang sembari berkata
“Kapan-kapan kita lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut

“Ya om sekarang aja tanggung nih, lihat kemaluan aqu udah basah..” sembari ia memegang kemaluannya yg membuat aqu berpikir anak ini tinggi juga napsunya dan aqu memberinya pengertian dan kemudian ia pulang dgn penuh kekecewaan tanpa merapikan tank top dan roknya yg resnya masih belum dinaikan tetapi tak membuat rok mininya turun kerana ukuran pingganya yg besar, tetapi ada yg lebih parah ia lupa mengambil BRA nya yg aqu lepas tadi sehingga nampak bukit kembarnya bergoyg-goyg dan secara samar-samar nampak ujung pentil gunung kembarnya yg sudah membesar dan berwarna merah dari balik tank topnya yg pastinya akan membuat setiap orang yg berpapasan dgnnya akan menatapnya dgn tajam penuh tanda tanya.

Sesudah aqu sampai di rumah aqu langsug mencium BRA Nindya yg ia lupa, yg membuat aqu semakin teropsesi dgn bentuk gunung kembarnya dan dapat aqu baygkan dari bentuk BRA tersebut. Sejak kejadian sore itu, lamunanku semakin berani dgn menghayalkan nikmatnya bersebadan dgn Nindya tetapi kesempatan itu tak kunjung datang dan yg mengherankan lagi Nindya tak pernah berjalan-jalan sore lagi dan hal tersebut sudah berlangsung selama 1 minggu sejak kejadian itu, yg membuat aqu bertanya apakah dia malu atau marah atas kejadian itu, sampai suatu hari tepatnya pada hari sabtu pagi dan pada waktu itu aqu libur, cuaca sangat gelap sekali dan akan turun hujan, aqu semakin BT maka kebiasaan aqu yg dulu mulai aqu laqukan dgn menonton pilm saru, tapi aqu sangat bosan dgn kaset tersebut.

Hujanpun turun dgn derasnya dan untuk menghilangkan rasa malas dan bosan aqu melangkah menuju keteras rumah aqu untuk mengambil koran pagi, tapi setibanya didepan kaca jendela aqu tersentak melihat seorang anak SMP sedang berteduh, ia sangat kedinginan dikeranakan bajunya basah semuannya yg membuat seluruh punggunya nampak termasuk tali BRA yg ia kenakan. Perlahan-lahan napsuku mulai naik dan aqu perhatikan anak tersebut yg kayaknya aqu kenal dan ternyata benar anak tersebut adalah Nindya, dan aqu berpikir mungkin dia kehujanan waktu berangkat sekolah sehingga bajunya basah semua. Kemudian aqu mengatur siasat dgn kembali ke ruang tengah dan aqu melihat pilm saru masih On, maka aqu pun punya ide dgn megulang dari awal pilm tersebut dan aqupun kembali ke ruang tamu dan membuka pintu yg membuat Nindya kaget.

Pada waktu Nindya kaget kemudia aqu bertannya pada dia
“Lo Nindya ngak kesekolah nih?” dgn malu- malu Nindya menjawab
“Ujan om..” aqu langsung bertannya lagi
“Ngak apa-apa terlambat.”
“Ngak apa-apa om kerana hari ini ngak ada ulangan umum lagi.” Nindya menjawab dan aqu langsung bertannya
“Jadi nggak apa-apa ya nggak kesekolah?”.

“Ia om”, Nindya menjawab dan dalam hati aqu langsung berpikir bahwa selama ini Nindya tak pernah kelihatan kerana ia belajar untuk ulangan umum, dan inilah kesempatan yg aqu tunggu- tunggu dan aqu langsung menawarinya untuk masuk kedalam dan tanpa malu-malu kerana udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu dan langsung duduk dan pada waktu itu aqu memperhatikan gunung kembarnya yg samar- samar tertutupi BRA yg nampak dari balik seragam sekolahnya yg sudah basah sehingga nampak agak transparan.

Melihat Nindya yg kedinginan, maka aqu menawari dia untuk mengeringkan badannya di dalam dan dia pun setuju dan aqu menunjukan sebuah kamar di ruang tengah dan aqu memberi tahu dia bahwa di sana ada handuk dan baju seadannya. Dgn cepat Nindya menuju ke ruang tengah yg disana terdapat TV dan sedang aqu putar pilm saru, hal tersebut membuat aqu senang, kerana Nindya sudah masuk kedalam jebakanku dan berdasarkan perkiraan aqu bahwa Nindya tak akan mengganti baju tetapi akan berhenti untuk menonton pilm tersebut.

Sesudah beberapa lama aqu menunggu ternyata Nindya tak kembali juga dan aqupun menuju keruang tengah dan seperti dugaanku Nindya menonton pilm tersebut dgn tangan kanan di dalam roknya sembari mengocok kemaluannya dan tangan kiri memegang bukit kembarnya. Aqu memperhatikan dgn seksama seluruh tingkah laqunya dan perlahan-lahan aqu mengambil handy cam dan merekam seluruh aktivits memegang dan mengocok kemaluan dan bukit kembarnya yg ia laqukan sendiri dan rekaman ini akan aqu gunakan untuk mengancamnya jika ia bertingkah.

Sesudah merasa puas aqu merekamnya. Aqu menyimpan alat tersebut kemudian aqu dekati Nindya dari belakang. Aqu berbisik ketelinga Nindya, enak ya, Nindya langsung kaget dan buru- buru melepaskan tangannya dari kemaluan dan bukit kembarnya, aqu langsung menangkap tangannya dan berbisik lagi

“Terusin saja, aqu akan membantumu.” kemudian aqu duduk dibelakang Nindya dan menyuruh Nindya untuk duduk di pangkuanku yg waktu itu kemaluanku sudah menegang dan aqu rasa Nindya menyadari adanya benda tumpul dari balik celana yg aqu kenakan.

Dgn perlahan-lahan, tanganku aqu lingkarkan keatas bukit kembarnya dan ciumanku yg menggelora mencium leher putih Nindya, tangan kananku membuka kancing baju Nindya satu demi satu sampai nampak bukit kembarnya yg masih ditutupi BRA yg bentuknya sama pada waktu kejadian yg sore lalu. Nindya sesekali menggelinjat pada waktu aqu menyentuh dan meremas bukit kembarnya tetapi hal tersebut belum cukup, maka aqu buka sebagian kancing baju seragam yg basah yg digunakan Nindya kemudian tagan kiri aqu masuk ke dalam rok Nindya

dan memainkan bukit kecilnya yg sudah basah dan pada waktu itu rok yg ia gunakan aqu naikan ke perutnya dgn paksa sehingga nampak dgn jelas G string yg ia gunakan. Aqu langsung merebahkan badannya diatas karpet sembari mencium bibir dan telinganya dgn penuh napsu dan secara perlahan-lahan ciuman tersebut aqu alihkan ke leher mulusnya dan menyusup ke kedua gunung kembarnya yg masih tertutup BRA yg membuat Nindya makin terangsang dan tanpa dia sadari dari mulutnya mengeluarkan desahan yg sangat keras.Berita seks


“Ahhhhh terussssssss Omm…….. terusssssss…. nikmattttttt….. ahh…. ahhhhhhhhhhh……. isap terus Om.. Ahhhh…….. mhhhhhhhh. Omm…” Sesudah lama mengisap bukit kembarnya yg membuat pentil bukit kembarnya membesar dan berwarna merah muda, perlahan- lahan ciuman aqu alihkan ke perutnya yg masih rata dan sangat mulus membuat Nindya tambah kenikmatan.

“Ahh ugggh…. uuhh…. agh…. uhh…. aahh”, Mendengar desahan Nindya aqu makin tambah bernapsu untuk mencium kemaluannya, tetapi kegiatanku di perut Nindya belum selesai dan aqu hanya menggunakan tangan kiri aqu untuk memainkan kemaluannya terutama klitorisnya yg kemudian dgn menggunakan ketiga jari tangan kiri aqu, ceritasexual.com aqu berusaha untuk memasukan kedalam kemaluan Nindya, tetapi ketiga jari aqu tersebut tak pas dgn ukuran kemaluannya sehingga aqu mencoba menggunakan dua jari tetapi itupun sia-sia yg membuat aqu berpikir sempit juga kemaluan anak ini, tetapi sesudah aqu menggunakan satu jari barulah dapat masuk kedalam kemaluannya, itupun dgn susah payah kerana sempitnya kemaluan Nindya.

Dgn perlahan-lahan kumaju mundurkan jari ku tersebut yg membuat Nindya mendesah.
“Auuuuuggggkkkk…” jerit Nindya.
“Ah… tekan Omm.. enaaaakkkkk…terusssss Ommm…” Sampai beberapa menit kemudia Nindya mendesah dgn panjang.

“Ahh ugggh…, uuhh…, agh…, uhh…, aahh”, yg membuat Nindya terkulai lemah dan aqu rasa ada cairan kental yg menyempor ke jari aqu dan aqu menyadari bahwa Nindya baru saja merasakan Orgasme yg sangat nikmat. Aqu tarik tangan aqu dari kemaluannya dan aqu meletakan tangan aqu tersebut dihidungnya agar Nindya dapat mencium bau cairan cintannya.

Sesudah beberapa waktu aqu melihat Nindya mulai merasa segar kembali dan kemudian aqu menyuruh dia untuk mengikuti gerakan seperti yg ada di pilm saru yg aqu putar yaitu menari striptis, tetapi Nindya tampak malu tetapi dia kemudian bersedia dan mulai menari layaknya penari striptis sungguhan. Perlahan-lahan Nindya menanggalkan baju yg ia kenakan dan tersisa hanyalah BRA seksinya, kemudian disusul rok sekolahnya yg melingkar diperutnya sehingga hanya nampak G string yg ia kenakan dan aqu menyuruhnya menuju ke sopa dan meminta dia untuk melaqukan posisi doggy, Nindya pun menurutinya dan dia pun bertumpuh dgn kedua lutut dan telapak tangannya.

Dgn melihat Nindya pada posisi demikian aqu langsug menarik G string yg ia kenakan ke arah perutnya yg membuat belahan kemaluannya yg sudah basah terbentuk dari balik G string nya, dan aqupun mengisap kemaluannya dari balik G string nya dan perlahan-lahan aqu turunkan G string nya dgn cepat sehingga G string yg Nindya kenakan berada di ke dua paha mulusnya, sehingga dgn leluasa dan penuh semangat aqu menjilat, meniup, memelintir klitorisnya dgn mulut aqu.

“Aduh, Ommm…! Pelan-pelan dong..!” katanya sembari mendesis kesakitan Nindya menjatuhkan badannya kesopa dan hanya bertumpuh dgn menggunakan kedua lututnya. Aqu terus menjilati bibir kemaluannya, klitorisnya, bahkan jariku kugunakan untuk membuka lubang sanggamanya dan kujilati dinding kemaluannya dgn cepat yg membuat Nindya mendesah dgn panjang.

“Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…,ooohh…, ehh”.
“Oooom…, uuhh…” Nindya menggeliat- geliat liar sembari memegangi pinggir sopa.

“Ahhh… mhhh… Omm…” demikian desahannya. Aqu terus beroperasi dikemaluannya. Lidahku semakin intensip menjilati liang kemaluan Nindya. Sekali-sekali kutusukkan jariku ke dalam kemaluannya, membuat Nindya tersentak dan kemaluanik kecil. Kugesek-gesekkan sekali lagi jariku dgn kemaluannya sembari memasukkan lidahku ke dalam lubangnya. Kugerakkan lidahku di dalam sana dgn liar, sehingga Nindya semakin tak karuan menggeliat.Sesudah cukup puas memainkan kemaluannya dgn lidahku dan aqu dapat merasakan kemaluannya yg teramat basah oleh lendirnya aqu pun membuka BRA yg dikenakan Nindya begitupun dgn G string yg masih melingkar dipahanya dan aqu menyuruh di untuk duduk disopa sembari menyuruh dia membuka celana yg aqu gunakan, tetapi Nindya masih malu untuk melaqukannya, sehingga aqu mengambil keputusan yaitu dgn menuntun tanggannya masuk ke balik celana aqu dan menyuruh dia memegang kemaluan aqu yg sudah menegang dari tadi.

Sesudah memegang kemaluan aqu, dgn sigapnya seluruh celana aqu di turunkannya tanpa malu-malu lagi oleh Nindya yg membuat kemaluan aqu yg agak besar untuk ukuran indonesia yaitu berukuran 20 cm dgn diameter 9 cm tersembul keluar yg membuat mata Nindya melotot memandang sembari memegangnya, dan aqu meminta Nindya mengisap kemaluan aqu dan dgn malu-malu pula ia mengisap dan mengulum kemaluan aqu, tetapi kemaluanku hanya dapat masuk sedalam 8 cm dimulut Nindya dan aqupun memaksakan untuk masik lebih dalam lagi sampai menyentuh tenggorokannya dan itu membuat Nindya hampir muntah, kemudian ia mulai menjilatinya dgn pelan- pelan lalu mengulum-ngulumnya sembari mengocok-ngocoknya, dihisap- hisapnya sembari matanya menatap ke tampangku, aqu sampai merem melek merasakan kenikmatan yg tiada tara itu.

Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas sembari ia terus mengisap-isap kemaluanku yg sudah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aqu menyuruh Nindya mengurut kemaluanku dgn menggunakan bukit kembarnya yg masih berukuran sedang itu yg membuat bukit kembar Nindya semakin kencang dan membesar. Dan menunjukan warna yg semakin merah. Sesudah puas, aqu rebahkan badan Nindya disopa dan aqu mengambil bantal sopa dan meletakan dibawan bokong Nindya (gaya konvensional) dan aqu buka kedua selangkangan Nindya yg membuat kemaluannya yg sudah membesar dan belum ditumbuhi rambut-rambut halus itu merekah sehingga nampak klitorisnya yg sudah membesar. Batang kemaluanku yg sudah tegang dan keras, siap menyodok lubang sanggamanya.

Dalam hati aqu membatin,
“Ini dia waktunya… lo bakal habis,Nindya..!” mulai pelan-pelan aqu memasukkan kemaluanku ke liang surganya yg mulai basah, tetapi sangat sulit sekali, beberapa kali meleset, hingga dgn hati-hati aqu angkat kedua kaki Nindya yg panjang itu kebahu aqu, ceritasexual.com dan barulah aqu bisa memasukan kepala kemaluann aqu, dan hanya ujung kemaluanku saja yg dapat masuk pada bagian permukaan kemaluan Nindya.

“Aduhhhhhh Omm.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit Omm…” jerit Nindya dan nampak Nindya menggigit bibir bawahnya dan matanya nampak berkaca-kaca kerana kesakitan. Aqu lalu menarik kemaluanku kembali dan dgn hati2 aqu dorong untuk mencoba memasukannya kembali tetapi itupun sia-sia kerana masih rapatnya kemaluan Nindya walaupun sudah basah oleh lendirnya.

Dan sesudah beberapa kali aqu coba akhirnya sekali hentak maka sebagian kemaluan aqu masuk juga. Sewaktu kemudian aqu benar-benar sudah menembus “gawang” keperawanan Nindya sembari teriring suara jeritan kecil.

 “Oooooohhhhgpg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aqu maju mundurkan kemaluan aqu kedalam kemaluan Nindya
“Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang.
“Auuuuuggggkkkk…” jerit Nindya.

“Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aqu…” Mendengar erangan tersebut aqu lalu berhenti dan membiarkan kemaluan Nindya terbiasa dgn benda asing yg baru saja masuk dan aqu merasa kemaluan aqu di urut dan di isap oleh kemaluan Nindya,tetapi aqu tetap diam saja sembari mengisap bibir mungilnya dan membisikan.

“Tenang sayg nanti juga hilang sakitnya, dan kamu akan terbiasa dan merasa enakan.” Sebelum Nindya sadar dgn apa yg terjadi, aqu menyodokkan kembali kemaluanku ke dalam kemaluan Nindya dgn cepat tetapi kerana masih sempit dan dangkalnya nya kemaluan Nindya maka kemaluanku hanya dapat masuk sejauh 10 cm saja, sehingga dia berteriak kesakitan ketiga aqu paksa lebih dalam lagi.

“Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”.
“Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”.
“Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…”

“Nindya tahan ya sayg”. Untuk menambah daya nikmat aqu meminta Nindya menurunkan kedua kakinya ke atas pinggulku sehingga jepitan kemaluannya terhadap kemaluanku semakin kuat.. Nyaman dan hangat sekali kemaluannya..! Kukocok keluar masuk kemaluanku tanpa ampun, sehingga setiap tarikan masuk dan tarikan keluar kemaluanku membuat Nindya merasakan sakit pada kemaluannya. Rintihan kesakitannya semakin menambah napsuku. Setiap kali kemaluanku bergesek dgn kehangatan alat sanggamanya membuatku merasa nikmat tak terkatakan.Berita seks

Kemudian aqu meraih kedua gunung kembar yg berguncang-guncang di dadanya dan meremas-remas daging kenyal padat tersebut dgn kuat dan kencang, sehingga Nindya menjerit setinggi langit. Aqupun langsung melumat bibir Nindya membut badan Nindya semakin menegang.

“Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aqu…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, badan Nindya menggelinjang hebat, seluruh anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dgn cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, tetapi tak kuperdulikan. Untunglah dia tak memiliki kuku yg panjang..! Kemudian Nindya memeluk badanku dgn erat. Nindya sudah mengalami orgasme untuk yg kesekian kalinya.

“Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi.
“Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh”
“Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menahan nikmat ketiga hampir 18 cm kemaluanku masuk kedalam kemaluannya dan menyentuh rahimmnya.
“Ahh…, ahh…, Oohh…” dan,
“Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar.
“Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara napas saya seolah memburunya,
“Ehh… ehhh… ehh..” “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!”
“Hehh.. eh… eh… ehhh..” “Aachh… aqu mau keluar… oohh… yes,” dan…
“Creeet… creeet… creeet…”
“Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yg dalam Ommm ooohhh… aqu mau keluar… terus… aahhh… enak benar, aqu… nggak tahaaan… aaakkhhh…”


Sesudah Nindya orgasme aqu semakin bernapsu memompa kemaluanku kedalam kemaluannya, aqu tak menyadari lagi bahwa cewek yg aqu nikmati ini masih ABG berumur 12 tahun. Nindya pun semakin lemas dan hanya pasrah kemaluannya aqu sodok. Sementara itu … aqu dengarkan lirih … suara Nindya menahan sakit kerana tekanan kemaluanku kedalam liang kemaluannya yg semakin dalam menembus rahimnya. Aqu pun semakin cepat untuk mengayunkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aqu melaqukan gerakan itu.

Tiba-tiba aqu merasakan denyutan yg semakin keras untuk menarik kemaluanku lebih dalam lagi, dan..
“Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… sedikit lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dgn suara yg kecil sembari mengikuti gerakan pinggulku yg semakin menjadi. Dan tak lama kemudian badan kami berdua menegang sewaktu, lalu..,
“Seerr..!” terasa air maniku mencair dan keluar memenuhi kemaluan Nindya, kami pun lemas dgn keringat yg semakin membasah di badan.

Aqu langsung memeluk Nindya dan membisikan
“Kamu hebat sayg, apa kamu puas..?” diapun tersenyum puas, kemudian aqu menarik kemaluan aqu dari kemaluannya sehingga sebagian cairan sperma yg aqu tumpahkan di dalam kemaluannya keluar bersama darah keperawanannya, yg membuat napsuku naik kembali, dan aqupun memompa kemaluan Nindya kembali dan ini aqu laqukan sampai sore hari dan kemaluan Nindya mulai terbiasa dan sudah dapat mengimbagi seluruh gerakanku dan aqupun mengajarinya beberapa gaya dalam bercinta. Sembari menanyakan beberapa hal kepadanya
“Kok anak SMP kaya kamu udah mengenakan G string dan BRA seksi” Nindya pun menjelaskannya
“bahwa ia diajar oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia memiliki daster tembus pandang (transparan). Mendengar cerita Nindya aqu langsung berpikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, pasti hebat juga.

Kapan-kapan aqu akan menikmatinya juga. Sesudah kejadian itu saya dan Nindya sering melaqukan Sex di rumah saya dan di rumahnya sewaktu ortu dan kakanya pergi, yg biasanya kami laqukan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur., halaman belakang rumah dgn berbagai macam gaya dan sampai sekarang, apabila saya udah horny tinggal telepon sama dia dan begitupun dgn dia. Nindya sekarang sudah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mengunjungi rumah saya, bahkan Nindya tak keberatan bila aqu suruh melayani temen-temen aqu dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus temen-temen aqu yg membuat Nindya tak sadarkan diri selama 12 jam, tetapi sesudah sadar ia meminta agar dapat melayani lebih banyak lagi katanya. Yg membuat aqu berpikir bahwa anak ini maniak sex, dan itu membuat aqu senang kerana sudah ada ABG yg memuaskan aqu dan temen-temen aqu, dan aqu akan menggunakan dia untuk dapat mendekati kakak dan sepupunya.

TAMAT
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Copyright © Cersex69 | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com